Mencintai seseorang yang kadang kita anggap sulit sekali untuk kita jangkau hatinya ternyata amat sangat melelahkan. Ini lah yang terjadi pada diriku. Dulu aku kira rasa cinta ini hanya rasa kagumku kepadanya, tapi ternyata semakin melihatnya aku yakin rasa kagum itu beralih menjadi rasa suka, dan semakin ku melihatnya tersenyum aku yakin rasa suka itu kini berganti menjadi rasa sayang. Dan yang baru aku sadari akhir-akhir ini, rasa yang dulu telah ada dihatiku untuknya telah berganti kembali menjadi rasa CINTA. Yah.. rasa cinta. Rasa yang sampai sekarang nggak pernah ku tau artinya. Dan karena rasa cinta inilah yang bikin aku lelah.
Aku dan dia bagaikan bumi dan langit, neraka dan surga. Dan semua itu artinya adalah aku dan dia nggak akan pernah bisa bersatu atau pun bersama. Sesekali ingin rasanya duduk santai berdua dan ngobrol ringan dengannya tentang kehidupan sehari-hari kita. Tapi, kalau di pikir-pikir semua itu hanyalah mimpi di siang bolong melompong. Tapi, biarlah ku bermimpi sejenak sebelum ku terbangun dengan rasa lelah ditubuhku. Biarlah ku bermimpi agar aku dapat menjangkau hatinya yang terdalam.
Dia, dia orang yang paling ku kenal tapi sulit sekali untukku tembus hatinya. Sikapnya yang religius membuatnya selalu membuat jarak kepada lawan jenisnya, aku suka dengan sikapnya itu, itu berarti dia sangat menjaga sikapnya terhadap lawan jenisnya. Dan aku menghormati sikapnya itu. Ketika ku dengar dirinya menghafalkan ayat suci Al-Qur'an entah mengapa hatiku sejuk mendengarnya, hatiku tentram mendengarnya. Ketika dia melakukan hal-hal sepele yang kadang dilupakan pria pada umumnya hatiku terasa tersanjung dibuatnya.
Entah dia sadar atau tidak yang jelas dia selalu berkata.
" Hati-hati yah di jalan, barang-barangnya di bawa yang benar. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup.
Assalamu'alaikum " katanya sambil tersenyum kepadaku.
Sebagai seorang perempuan yang mengaguminya begitu tersanjungnya aku mendengarnya berkata seperti itu kepadaku.
Alasannya simple aja karena saat dia berkata seperti itu dia selalu menatapku tepat dimanik mataku. Dan itu semualah yang membuat aku yakin dia hanya berkata itu kepadaku bukan untuk yang lain.
Tapi apalah arti semua itu karena sampai saat ini aku tak pernah tau apa yang dia rasakan kepadaku.
Apakah perasaanku terhadapnya terbalaskan? Aku tidak pernah tau itu.
Aku tak berani berharap lebih kepadanya, tapi bolehkah sekali saja aku mengharapkan dia menjadikan ku teristimewa dihatinya.
Tuhan, jikalau dia memang memiliki perasaan yang sama denganku tolonglah aku agar aku dapat melihat perasaannya untukku.
Tuhan, jikalau dia memang bukan untukku tolonglah hapus perasaanku ini kepadanya.
Aku sadar, aku tak pantas untuknya. Siapa aku? Apa artinya aku untuknya? Aku bukan siapa-siapa. Aku berbeda dengannya. Duniaku berbeda dengan dunianya. Aku sadar itu. Tapi apakah aku tidak ada kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh lagi? Dan apakah tak ada kesempatan untuknya mengenal diriku lebih jauh lagi.
Tuhan, berilah kesempatan agar dia melihatku sebagai FILDZA, bukan sebagai teman biasa.
Tuhan, berilah kesempatan agar dia melihatku sebagai FILDZA, seorang perempuan yang kini mencintainya.
Sampai kapan rasa untuknya kini ada di hatiku?
Aku lelah
Aku bingung
Aku tak tau harus berbuat apa
Tapi biarlah kini aku hanya memandang wajahnya dari jauh
Tapi biarlah kini aku hanya mendengar suaranya dari jauh
Tapi biarlah kini aku hanya menyimpan rasa cintaku untuknya di dalam hatiku.
Tuhan, kini aku GALAU karenanya. Taukah engkau?
Engkau pasti tau itu. Karena perasaanku padanya engkaulah yang merencanakannya. Sedangkan aku dan dia hanyalah aktor dalam alur takdir cerita-Mu.
Tuhan, jikalau dia memang memiliki perasaan yang sama denganku tolonglah aku agar aku dapat melihat perasaannya untukku.
Tuhan, jikalau dia memang bukan untukku tolonglah hapus perasaanku ini kepadanya.
Aku sadar, aku tak pantas untuknya. Siapa aku? Apa artinya aku untuknya? Aku bukan siapa-siapa. Aku berbeda dengannya. Duniaku berbeda dengan dunianya. Aku sadar itu. Tapi apakah aku tidak ada kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh lagi? Dan apakah tak ada kesempatan untuknya mengenal diriku lebih jauh lagi.
Tuhan, berilah kesempatan agar dia melihatku sebagai FILDZA, bukan sebagai teman biasa.
Tuhan, berilah kesempatan agar dia melihatku sebagai FILDZA, seorang perempuan yang kini mencintainya.
Sampai kapan rasa untuknya kini ada di hatiku?
Aku lelah
Aku bingung
Aku tak tau harus berbuat apa
Tapi biarlah kini aku hanya memandang wajahnya dari jauh
Tapi biarlah kini aku hanya mendengar suaranya dari jauh
Tapi biarlah kini aku hanya menyimpan rasa cintaku untuknya di dalam hatiku.
Tuhan, kini aku GALAU karenanya. Taukah engkau?
Engkau pasti tau itu. Karena perasaanku padanya engkaulah yang merencanakannya. Sedangkan aku dan dia hanyalah aktor dalam alur takdir cerita-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar